Rabu, 02 Mei 2012

[cerpen] Aku ingin katakan: Aishiteru

Aku ingin Katakan: Aishiteru written by Alin(Azlin Nz)
“Ken, Cepat! Nanti terlambat!” Teriak Gebi dari luar pintu kamar Ken. Kenji Miura, laki-laki blasteran Jepang-Indonesia adalah sahabat Gebi sejak kelas 3 SD dan mereka hidup bertetangga.
“Iya! Sabar sedikit!!!!!” Kata Ken setengah berteriak dari balik pintu.
“Kalau lama aku tinggal!” Kata Gebi dengan nada Ketus.
SREKK. Ken membuka pintu kamarnya yang bergaya Ala Jepang dengan sekali tarik. Lalu, ia menjitak kepala Gebi dan Gebi pun langsung membalasnya. Mulailah ritual pertengkaran yang dilakukan setiap paginya yang dilakukan oleh kedua orang tersebut.
Selesai bertengkar mereka langsung berpamitan dengan orang tuanya Ken, berhubung Gebi sedang berada di rumah Ken pagi itu. Lalu, merekapun berangkat kesekolah bersama.
Sesampainya disekolah Ken dipanggil oleh salah satu wanita yang cantik, Ken berbincang-bincang dengan wanita yang bernama Vero itu. Ken cukup terkenal disekolahnya, ia di juluki ‘cokiber’ (cowo kita bersama). Gebi mendengus kesal langsung beranjak pergi meninggalkan Ken dan Vero.
Akhir-akhir ini Ken sering pulang dengan Vero. Gebi cukup sedih karena ia menyukai Ken sejak kelas 2 SMP tapi sekarang mulai jarang bersamanya.
Pada suatu hari Ken memberi tau pada Gebi bahwa ia menyukai Vero, betapa sakitnya hati Gebi mendengar hal itu langsung dari mulut orang yang disukainya. Gebi hanya diam dan mengiyakan apa yang dikatakan oleh Ken. Gebi menduga-duga bahwa Ken pasti akan menyatakan perasaannya ke Vero. Dan dugaannya benar.
Waktu Gebi pulang bersama Ken, Ken bercerita kepada Gebi bahwa ia telah berpacaran dengan Vero.
PRANGGG..
Hati Gebi langsung remuk mendengar hal itu. Ia sedih bahkan sangat-sangat sedih. Ia hanya mengucapkan selamat dan tersenyum. Sesampainya dirumah, Gebi hanya meratapi kesedihannya sendiri ia menangis sepuas-puasnya di kamarnya. Ken tak mengetahui hal itu.
Gebi pun teringat sesuatu, ia pernah bertaruh dengan Ken pada tempo hari.
Ia menantang Ken untuk mempunyai pacar, bila ia tidak mempunyai pacar maka Ken di anggap laki-laki tulen, bila tidak di anggap banci. Karena Ken memiliki kelainan yaitu, suka memakai baju wanita dan berdandan. Hal itu sudah lama ia lakukan semenjak kelas 3 SMP. Meskipun begitu, Gebi tetap menyukainya. Awalnya Gebi mengira Ken menyukai nya, tapi kandasnya dugaan nya itu salah.
‘Aku hanya ingin mengakatakan: Aishiteru padamu Ken’ batin Gebi dalam hati.
Keesokannya, Ken mengajak Gebi menemani nya ke butik langganannya sekaligus toko butik milik ibunya Gebi. Kemudian, mereka langsung pergi ke toko butik tersebut. Tanpa disadari ada seseorang yang mengikuti mereka secara diam-diam.
Ken dan Gebi lumayan sering ke sana karena Ken yang memaksa ingin melihat dan mencoba baju-baju imut. Gebi hanya pasrah dan mengiyakan. Tak ada satupun keluarga Ken dan Gebi yang mengetahui bahwa Ken mempunyai kelainan ini. Hanya Gebi dan penjaga toko saja yang tau.
Ken langsung memilih-milih baju yang ‘imut-imut’ dan langsung mencobanya satu-satu. Gebi hanya terdiam dan melongo melihat tingkah sahabatnya itu. Inilah saat yang dibenci Gebi.
Setelah Ken mendapati baju yang cocok untuknya ia langsung berdandan dan berpose-pose, berjalan mondar-mandir bak model sedang berjalan di catwalk.
“Cantik tidak penampilan ku?” Tanyanya dengan tatapan lembut kepada Gebi dan penjaga.
Pada saat itu Gebi rasanya ingin muntah mendengar Ken berbicara seperti itu.
“Hah.. sangat aneh” hanya itu komentar Gebi dan Ken langsung mengerucutkan bibirnya.
JEPRET!
Gebi langsung mencari asal kilauan blitz tersebut, tapi tak membuahkan hasil. Ken hanya bingung dengan tingkah Gebi.
‘Siapa tadi itu? Jangan sampai orang luar mengetahui kalau Ken sedang berpenampilan begini’ pikir Gebi sambil celingak celinguk.
“Hei, kau kenapa?” tanya Ken.
“ah tidak. Cepat masuk! Nanti ada yang liat berabe” jawab ku sambil mendorongnya masuk kamar ganti.
Dan pada saat yang bersamaan seorang laki-laki memegang kamera digital nya sambil tersenyum sinis melihat hasil jepretan yang ia dapatkan di kamera nya.
***
Keesokannya pada saat Gebi berangkat sekolah bersama Ken. Mereka berdua kebingungan melihat semua siswa-siswa dan siswi-siswi memandang ke arah mereka dengan tatapan sinis. Terutama terhadap Ken, ada beberapa siswa berjalan dan berkata.
“Mas, godain eike dong~!” katanya sambil bergaya bak banci kaleng dan tertawa terbahak-bahak bersama temannya.
Mereka berdua hanya diam tak mengerti. Hingga pada saat Gebi dan Ken berpapasan dengan Vero. Vero langsung membuang muka dan diam.
Ken yang saat itu tersenyum langsung diam dan mengejar Vero, tapi vero langsung menepis.
“Eh, Ken! Kenapa kau tak bilang padaku ? kenapa aku begitu bodoh mau dengan mu? Kau ini aneh! Aku tak mau lagi berhubungan dengan mu! Mulai detik ini kita putus!!!” Ucap Vero sambil menunjuk-nunjuk ke arah Ken.
Ken yang daritadi diam, hanya kebingungan.
“hah? Apaan sih vero? Aku tak mengerti apa maksud mu?!” Balas Ken tak mengerti denga situasi yang sebenarnya.
“Kau ini jangan pura-pura bodoh! Sudah jelas-jelas ini semua sudah jelas. Aku mau PUTUS” Kata Vero setengah berteriak dan sontak membuat siswa dan siswi yang tengah berlalu lalang memperhatikan mereka berdua.
Ken terguncang dengan perkataan Vero, bagaimana mungkin? Mereka saja baru berpacaran 5 hari yang lalu dan tiba-tiba hari ini langsung putus.
Vero pun langsung meninggalkan Gebi dan Ken. Ken hanya lemas dan membisu. Gebi langsung angkat bicara.
“sabar.. lebih baik kita cari tau dulu apa masalah nya” kata Gebi berusaha menenangkan.
Ken hanya mengangguk lemas.
Pada saat mereka berjalan menuju kelas, mereka melihat mading yang ramai di kerumuni siswa dan siswi, tanpa berkomentar mereka langsung melihatnya.
“misi… misi.. misi!” kata Gebi kepada siswa dan siswi yang berkerumun.
Mereka langsung menjauh memandang mereka berdua dengan tatapan sinis dan berbisik-bisik.
Betapa terkejutnya Gebi saat melihat foto yang tertempel di mading tersebut serta ada tulisan yang sangat menyebalkan tertulis dibawah foto nya: “cantik gak cin, eike?”
Ken sangat-sangat terkejut seketika muka nya merah padam dan ia langsung berlari sekencang-kencangnya tanpa memperdulikan sekelilingnya.
Gebi langsung memanas dan menarik foto tersebut dari tempatnya.
“Siapa yang melakukan ini?????!!!” Teriak Gebi.
Semua nya hanya diam.
“Hei!! Aku tanya kalian! Siapa yang melakukan ini!!?? Tidak bisa biacara?!” Teriak Gebi.
Hingga satu siswi angkat bicara.
“Kami tidak tau, semenjak kami datang foto ini sudah tertempel” katanya.
Gebi hanya diam dan langsung menyobek dan membuang foto tersebut.
“Kalau sampai tertangkap pelakunya, jangan harap akan lolos dari tangan ku” Gumam Gebi yang masih terdengar jelas.
Gebi pun langsung berlari mencari-cari Ken dan akhirnya ia menemukan Ken di atas atap sekolah. Ken menunduk dan menangis wajah nya merah padam.
Gebi yang baru datang langsung mendekat ke arah nya dan merangkul Ken dan menepuk-nepuk punggunnya pelan.
Ia berusaha menenangkan Ken. Padahal Gebi paling tidak suka melihat Ken yang sedang rapuh begini, tapi apa boleh buat Ken sedang sangat sedih.
“Sabar Ken. Ini semua sudah terbongkar. Vero sudah memutuskan mu. Ini semua sudah terlanjur. Kalau yang melakukan ini tertangkap akan ku bunuh!” Kata Gebi emosi.
“hiks.. hiks.. sudah lah bi. Ini salah ku juga. Dan pada akhirnya Vero telah memutuskan ku tidak akan ada lagi wanita yang mau dengan ku. Kau tau kan biar pun aku suka memakai baju wanita dan berdandan tapi aku masih normal” Kata Ken setengah terisak.
Gebi hanya memandang nya iba. Ia sudah tak kuasa menahan perasaan nya.
“Kau salah Ken! Masih ada wanita di dunia ini yang mau dengan mu!” bentak Gebi.
Ken langsung terbelalak.
“Kau tau apa? Mana ada!” jawab Ken
“ada! Contoh nya aku!” kata Gebi dan langsung menutup mulut nya, tiba-tiba wajahnya memanas seketika.
“hah? Apa maksud mu?” tanya Ken.
“Aishiteru..” dengan cepat Gebi mengatakan itu. Akhirnya kata-kata yang Gebi pendam selama ini diucapkannya juga, hati ku terasa lega. Muka Gebi langsung memerah.
Ken hanya terdiam dan tersenyum.
-THE END-
PS : HAHAHHAHAHAHHAHAHA!!! ini cerpen gaje buatan ku untuk tugas buat cerpen pas kls 10 XD maaf bnyk typo ._. yah, walaupun jelek jgn d plagiat ya :) cerpen ini pernah ku post d wp ku yg alamatnya lin16296.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar